Senin, 06 Agustus 2012

Jerry Maguire: Love vs Loyalty

Apa yang Anda harapkan dari sebuah hubungan? Cinta, harta, tahta, teman hidup yang setia, seseorang yang melengkapi ketidaksempurnaan Anda, atau mungkin ada jawaban yang lain? Ya, jika dicermati ternyata sebuah hubungan dapat dibentuk lebih dari satu elemen, dan elemen-elemen itu sendiri dapat berubah komposisinya. Bisa saja dua orang yang pernah berteman kemudian setelah lama berpisah, mereka bertemu kembali dan saling jatuh cinta, mereka pun memutuskan untuk berkomitmen. Contoh lain, kita tentu sudah sering mendengar bahwa cinta dapat tumbuh dengan sendirinya. Sebuah hubungan dapat terjalin meski awalnya tanpa dilandasi perasaan apapun, alias hambar. Tetapi bisa saja hubungan yang demikian itu bertahan lama. Mungkin benar karena cinta sudah tumbuh atau mungkin karena waktu telah menggilas perasaan mereka, sehingga mereka terbiasa membangun hubungan tanpa landasan cinta. Bisa juga misalnya seseorang berkomitmen kepada pasangannya bukan karena ia ingin melakukannya, tetapi ia harus melakukannya. Kesimpulannya, jika dihadapkan pada masalah hati dan perasaan, manusia bisa jadi sangat kompleks dan dinamis.

Kehidupan percintaan yang dinamis itulah yang menjadi tema Jerry Maguire (1996). Dikisahkan, Jerry Maguire (Tom Cruise) adalah seorang agen atlet yang sukses, pandai bernegosiasi, menguasai bisnis hingga ke sisi kelamnya, punya banyak teman, dan didambakan para wanita. Banyak olahragawan yang telah sukses ditangannya, baik secara profesional, maupun karena permainan kotor. Namun, belakangan ia menyadari bahwa semakin lama semakin banyak atletnya yang bermasalah, bermain tanpa hati, memilihnya menjadi agen hanya karena ia terkenal sebagai mesin pengerek dolar. Hal itu membuatnya merinding, benci pada dirinya sendiri yang telah terjerembab dalam dunia yang mendewakan kesuksesan luar semata.

Kebencian atas apa yang dilakukannya selama ini dituangkan Jerry dalam sebuah memo inspiratif sekaligus kontroversial bagi kantornya. Dalam memo itu, Jerry menuliskan bahwa satu-satunya cara agar bisnis seperti ini mendapatkan sukses sesungguhnya yaitu setiap agen tidak boleh menangani terlalu banyak atlet, yang terpenting adalah hubungan personal antara sang agen dengan kliennya. Jika itu terpenuhi, maka segalanya akan menjadi lancar. Tentu saja, sebaliknya bagi perusahaan yang terpenting adalah mesin uang seperti yang selama ini dijalankannya, tak peduli pada prestasi maupun segudang masalah yang diakibatkan atlet itu. Memo itu akhirnya berujung sial bagi Jerry, ia dipecat dari kantornya, dan parahnya lagi yang memecatnya adalah bekas bawahannya sendiri, Bob Sugar (Jay Mohr).

Nasib sial belum berhenti sampai situ. Jerry kalah telak dalam memperebutkan kembali atlet-atlet yang pernah ditanganinya. Hampir semua atlet memilih Bob Sugar dan hanya Rod Tidwell (Cuba Gooding, Jr.), seorang atlet football, yang setia pada Jerry. Angka satu sepertinya masih menjadi teman setia Jerry di saat-saat terpuruknya. Selain hanya mendapat satu atlet, ia juga hanya mendapat satu orang karyawan untuk memulai bisnisnya yang baru, dan ia adalah Dorothy Boyd (Renée Zellweger). Dorothy, seorang janda beranak satu memang mengidolakan Jerry sedari awal, dan semakin menyukainya ketika Jerry jujur terhadap dirinya sendiri lewat memonya.

Bekerja siang-malam tanpa dibayar untuk mendapatkan kontrak bagus bagi Rod, Jerry yang sempat tertekan karena diputuskan cinta oleh kekasihnya menemukan drinya pada ambang kegagalan. Ia sempat putus asa, namun selalu ada Dorothy di sisinya yang selalu membantu, memberikan motivasi, dan menghiburnya. Akhirnya, atas nama kesetiaan, Jerry menikahi Dorothy dan menjadi ayah bagi Ray, putra semata wayang Dorothy sekaligus penggemar kecil Jerry. Jerry menyukai Dorothy sebagai rekan kerja, sebagai teman bercinta, tapi ia tidak memiliki hati untuknya. Ia bersedia menghabiskan sisa hidupnya dengan Dorothy, tapi ia tidak bisa memberinya cinta, sebuah hubungan yang tentu absurd sekaligus menyakitkan bagi siapapun.

Hubungan Jerry dan istrinya bertambah buruk ketika Dorothy memutuskan berpisah dengannya, bahkan ia meminta maaf bahwa selama ini ia telah memaksakan cintanya pada Jerry, which is very touchy, and I love the scene. Namun, semua itu sirna ketika bisnis kecil yang mereka rintis bersama menuai keberhasilan, dan Jerry menyadari bahwa ia tak punya orang lain untuk berbagi kebahagiaan itu selain dengan Dorothy, sosok yang telah memberikan kasih padanya secara tulus, meski tak berbalas. Di titik ini, ia merasa hampa, dan ia menemukan pelengkapnya, pengisi kehampaannya, dan cinta sejatinya pada Dorothy.

Karakter Jerry yang dibawakan Tom Cruise dengan apik merupakan karakter yang fragile. Sebagai pria yang pernah sukses, ia terkejut ketika terpuruk, tetapi beruntungnya, ia punya seseorang seperti Dorothy. Pada akhirnya, kehadiran Dorothy juga membuat Jerry mendewasakan dirinya, after he struggles with his own mind. Salah satu yang unik dari film yang merupakan kolaborasi perdana sutradara Cameron Crowe (Vanilla Sky, Almost Famous) dengan Tom Cruise ini adalah banyaknya quote bagus dan cerdas, mulai seputar cinta, motivasi hidup, hingga bisnis. Selain itu, Film yang mendapatkan Oscar dalam kategori best actor in a supporting role untuk Cuba Gooding, Jr. dan dinominasikan sebagai best picture ini tidak hanya menawarkan cerita romantis saja, di dalamnya juga ada pelajaran berharga untuk mengenal diri sendiri. Contohnya, karakter Jerry yang menemukan dirinya sebagai seorang agen yang hanya mendewakan uang, dan kemudian ia menyadari hal ini dan memutuskan untuk berubah, meski perubahan ke arah yang lebih baik itu terkadang menemukan jalan yang berliku. Selain itu, Jerry juga menyadari bahwa setiap kesetiaan berarti limpahan cinta, dan tak ada cinta yang lebih tulus dari kesetiaan. It's awesome, 4 out of 5 stars. Ada yang punya komentar?


Wach this if you liked:

The Illusionist (2006)

Director: Neil Burger
Stars: Edward Norton, Jessica Biel, Paul Giamatti
Genre: Drama, Mystery, Romance
Runtime: 110 minutes










Open Your Eyes (1997)

Director: Alejandro Amenábar
Stars: Eduardo Noriega, Penélope Cruz

Genre: Drama, Mystery, Romance
Runtime: 117 minutes

3 komentar:

  1. Keren gan review filmnya.. jadi pengen nonton lagi filmnya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakaaat, kereeen reviewnya������

      Hapus
  2. Mantap, film nya sangat bagus dan menginspirasi

    BalasHapus