Jumat, 11 Januari 2013

The Devil's Advocate: Membalas Kebaikan Hati Setan

Banyak orang bilang setan bisa berwujud apapun, bahkan hingga ke bentuk yang tak terduga, seperti manusia. Dengan wujud yang tak terduga itu, setan dapat memperdaya dan memanipulasi manusia. Tentunya, hanya orang-orang tertentu yang berhasil terkena bujuk rayu setan. Orang-orang itu memiliki beragam latar belakang, seperti tidak percaya adanya Tuhan, cinta dunia yang berlebihan, atau memiliki ambisi yang tak pernah tercapai sebelumnya sehingga mereka mau melakukan demi mendapatkan apa yang diambisikannya itu. Berbiara tentang setan memang tidak akan pernah ada habisnya, karena yang dibicarakan adalah sesuatu yang tidak tampak, sesuatu yang dapat memengaruhi alam bawah sadar dan perilaku manusia. Kisah mengenai setan yang memperdaya manusia telah sering di angkat ke layar lebar, salah satunya adalah The Devil’s Advocate (1997).

The Devil’s Advocate mengisahkan kehidupan Kevin Lomax (Keanu Reeves), seorang pengacara pemula yang hidup cukup sederhana di Florida. Kevin belum banyak menangani kasus-kasus besar, tetapi yang luar biasa adalah ia tak memiliki satupun catatan kekalahan sebelumnya, dan dalam diri Kevin tak pernah terbersit bayangan kekalahan sedikitpun. Kevin berambisi untuk selalu menang di pengadilan, mendapat pekerjaan dalam kasus-kasus besar, dan pastinya meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Dengan pendirian dan cita-cita setehg itu, Kevin membentuk pribadinya menjadi seorang perfeksionis.Kevin adalah putra seorang wanita penganut Katolik yang taat, Alice (Judith Ivey). Alice membesarkan Kevin seorang diri dan tak pernah menceritakan siapa ayah kandung Kevin sebenarnya. Kevin memiliki seorang istri bernama Mary Ann (Charlize Theron) yang juga seorang pekerja keras. Kevin dan Mary Ann sama-sama sibuk pada pekerjaan masing-masing hingga impian mereka untuk memiliki anak belum tercapai.

Keberuntungan menghampiri Kevin ketika suatu saat setelah memenangkan kasus pelecehan murid oleh gurunya di pengadilan, (he felt weird about the case, because at some point he pretty sure that his client is guilty but his mind won’t let him lose the case so he tried to distort the fact and voila, he won!) ia mendapatkan tawaran pekerjaan dari sebuah kantor pengacara di New York. Kantor itu memakai nama tiga orang partner, Milton-Chadwick-Waters yang meski belum pernah didengarnya ternyata merupakan sebuah kantor pengacara bonafide. Untuk tawaran pekerjaan memilih juri saja Kevin mendapatkan fasilitas dan pelayanan nomor satu sebagai imbalannya. Siapa yang tidak tergoda dengan tawaran sedemikian menggiurkan seperti itu? Akhirnya, meski Alice sempat ragu mendukung keputusannya, Kevin dan Mary Ann menerima tawaran itu dan pergi ke New York. Sesampainya di New York, semudah membalikkan telapak tangan Kevin membantu tim pengacara memilih juri yang akhinya memenangkan kasus yang diperkarakan. Melihat bakat dan kemampuan Kevin, John Milton (Al Pacino) langsung tertarik untuk merekrut Kevin dan memberinya satu kasus mudah yang disadari Kevin hanya sebagai tes dari Milton. Meskipun begitu, dengan sifat perfeksionisnya Kevin mempersiapkan pembelaan untuk kasus ini begitu matang dan tentunya lagi-lagi ia memenagkan kasus tersebut.

Kevin semakin mendapat simpati Milton dan ia pun menerima sebuah kasus pembunuhan tingkat tiga yang biasa ditangani oleh pengacara dengan jam terbang tinggi seperti Eddie Barzoon (Jeffrey Jones). Dalam waktu cukup singkat, Kevin menemukan musuh barunya, Eddie yang cemburu atas keberpihakkan Milton pada Kevin, terutama setelah Kevin memenangkan kasus pembunuhan itu dan diangkat menjadi partner. Kasus pembunuhan itu sendiri menyita habis seluruh perhatian, waktu, dan tenaga Kevin hingga ia membiarkan Mary Ann dalam kesepian. Hubungan mereka berdua menjadi semakin berjarak, Kevin mulai terdistraksi dengan pesona rekannya di kantor, Christabella Andreoli (Connie Nielsen), sementara Mary Ann sendiri semakin tidak nyaman dengan khidupan New York yang aneh, menakutkan, dan dikelilingi iblis. Mary Ann semakin hari semakin sering mengalami halusinasi, mimpi, dan mengucapkan kata-kata yang tak dimengerti Kevin sehingga membuatnya semakin stress di tengah pekerjaan beratnya menghadapi kasus pembunuhan. Milton sendiri telah mengingatkan Kevin akan tekanan yang ia harus hadapi bila menerima tawaran kerja darinya. Bahkan ketika melihat Kevin kewalahan mengurus kasus dan istrinya yang semakin sakit, Milton menyarankan Kevin untuk melepaskan kasus pembunuhan itu, dan pulang ke rumah mengurus istrinya. Tapi bagi Kevin yang menganggap berhenti di tengah jalan sama saja dengan kekalahan (and he doesn’t give a sh*t to lose), ide untuk meninggalkan kasus itu saja tak pernah ada dalam pikirannya. Akhirnya, meski untuk kali kedua ia ragu dengan kesaksian kliennya sendiri, Kevin mampu menyakinkan para juri dan memenangkan kasus tersebut.

Harga mahal harus dibayar Kevin untuk ambisi kemenangannya. Kondisi kejiawaan Mary Ann semakin memburuk bahkan Kevin menemukan istrinya itu penuh luka di sekujur tubuhnya dan memasukkannya ke rumah sakit jiwa agar Mary tidak melukai dirinya sendiri. Ada sesuatu yang diketahui Mary Ann tetapi ketika ia memberitahu suaminya, Kevin menganggap Mary Annmengucapkan hal-hal irasional yang tak dimengerti olehnya. Keadaan menjadi semakin janggal ketika semakin banyak orang-orang di sekitar Kevin menderita sementara ia sendiri terus meraup kemenangan demi kemenangan. Akhirnya, Alice mengungkapkan satu rahasia besar yang dapat menjelaskan semua keadaan ini, bahwa ayah Kevin adalah setan dan ia bermaksud mengendalikan kehidupan manusia melalui bantuan Kevin. Selama ini hidup Kevin dimudahkan oleh sang setan, kini setan itu berniat meminta imbalan. Mengetahui hal ini, Kevin mencoba berpikir lebih jernih mengesampingkan keinginan pribadinya, bersiap "membalas" kebaikan hati sang setan, dan segalanya pun berubah.

Menyimak dari segi ide cerita, hubungan antara manusia dengan setan bukanlah sesuatu yang baru. Plot The Devil’s Advocate yang naskahnya diangkat dari novel dengan judul yang sama buah pena Andrew Neiderman ini cukup sederhana dan karakter-karakternya sanga mudah ditebak. Penonton akan dengan cepat menemukan siapa sebenarnya Kevin, Mary Ann, dan Milton serta dapat mengetahui dengan pasti siapa yang jahat (dalam hal ini siapa sang setan sebenarnya), siapa yang menjadi korban, trik apa yang dilakukan setan untuk memperdaya korbannya. Meski begitu, cerita dalam film ini memiliki twist yang menurut saya cukup sulit diperkirakan. Tetapi secara keseluruhan tidak ada yang spesial dari alur ceritanya. Karena karakter danalur cerita lurus yang dapat dengan mudah diprediksi, ketegangan dalam menonton The Devil’s Advocate hanya tersisa pada tampilan-tampilan menyeramkan seperti halnya ilm horror lain, misalnya adegan saat Mary Ann menemukan bayi yang sedang bermain dengan ovarium dirinya, wajah-wajah setan yang berkedok para wanita, atau luka-luka di tubuh Mary Ann. Selebihnya, cerita The Devil’s Advocate dapat dikatakan basi.

Aspek yang dapat dikatakan cukup menarik dalam film berdurasi 144 menit ini adalah penyutradaraan Taylor Hackford (Ray, Bound by Honor) yang fokus pada detail. Bekerja sama dengan production designer Bruno Robeo dan sinematografer sekaligus director of photography Andrzej Bartkowiak, Hackford menyajikan gambar-gambar yang cukup menyeramkan. Misalnya setting dari ruang kantor dan tempat tinggal Milton yang minimal perabotan tetapi penuh dengan simbol misterius, seperti pahatan yang menyerupai wajah orang, pintu otomatis, dan api dalam ruangan yang tak pernah padam. Api itu menimbulkan efek warna merah di wajah orang, contohnya dalam adegan akhir ketika Milton menyatakan keinginan sesungguhnya pada Kevin., wajah Milton menjadi semerah api, persis gambaran umum mengenai setan. Selain itu, untuk menggambarkan kejanggalan-kejanggalan yang diabaikan Kevin seiring waktu berlalu, Hackford dan kawan-kawan sering mengambil gambar awan yang berarak dan lalu lintas yang dicepatkan. Sementara untuk efek dramatis, slow motion digunakan, seperti dalam adegan detik-detik sebelum Eddie Barzoon menemui ajalnya saat sedang lari pagi. Sementara Milton berbicara panjang lebar mengenai keburukan Eddie, gerakan lari Eddie semakin melambat.

Dari segi peran, Al Pacino yang sangat khas dengan kemampuan bersikap santai, natural, bijak dan di saat bersamaan gerak mata yang menyelidik, senyum yang misterius, serta kata-kata yang tak dimengerti menjadikan penampilannya menonjol dalam film ini. Warna suara dan tawa Al Pacino memang sangat memerankan tokoh manipulative seperti Milton. Charlize Theron bagi saya juga menunjukkan penampilan berkualitasnya sebagai wanita depresif, putus asa, dan tak berdaya dengan lingkar mata yang selalu merah, air mata yang berlinang, dan sikap fragile yang ia tunjukkan membuat karakter Mary Anna menjadi sangat dikasihani. Sebagai informasi, Theron juga berani tampil tanpa sehelai benang pun dalam adegan ini dan memperlihatkan setiap centi tubuhnya dengan pengambilan gambar tampak depan. Film ini sendiri memang penuh dengan adegan-adegan dewasa dan darah.

Secara keseluruhan, The Devil’s Advocate memberikan tontonan yang menjemukan di mana penonton dapat menebak satu langkah di depan alur cerita selanjutnya, efek suara dan dialog yang pretensius, dan mendengar Keanu Reeves berteriak-teriak hamper di setiap ruang sidang yang membuat perannya agak sedikit berlebihan. Ceritanya sendiri tidak seseram film horror lain seperti Insidious (2010) atau The Exorcist (1973). Lagipula jika dipikir-pikir lagi, setan dalam film ini bisa dibilang baik hati, memperingatkan manusia terlebih dahulu sebelum benar-benar jatuh ke dalam lingkaran setan hihihi. It’s not thrill enough, 2.5 stars out of 5. Ada yang punya komentar?


Watch this if you liked:
Rosemary's Baby (1968)

Director: Roman Polanski
Stars: Mia Farrow, John Cassavetes, Ruth Gordon
Genre: Drama, Horror, Mystery
Runtime: 136 minutes

Don't Look Now (1973)

Director: Nicolas Roeg
Stars: Julie Christie, Donald Sutherland, Hilary Mason
Genre: Drama, Horror, Mystery
Runtime: 110 minutes

3 komentar:

  1. Saya juga suka film ini, kebetulan saya ada koleksinya, silahkan kunjungi blog saya :D
    The Devil's Advocate [1997 USA BrRIp 1080p YIFY 2060 MB Google Drive] [Audio English] [Subtitle English, Indonesia]

    http://bioskop21free.blogspot.com/2014/09/the-devils-advocate-1997-usa-brrip.html

    BalasHapus
  2. jadi tertarik nonton film nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo @balmut. Terima kasih atas komentarnya ya. Jujur saja dulu saya tertarik menyaksikan film ini karena ada Al Pacino yang jarang saya temukan bermain di genre horror seperti ini. Selamat menonton!

      Hapus