Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun.
Luasnya lautan menjadi saksi bisu kekejaman manusia tamak yang kembali berulah di dunia. Laut seakan memerah karena pertumpahan darah yang terjadi. Kesadisan militer Israel menyerang rombongan relawan dan aktivis kemanusiaan dari berbagai negara di perairan internasional membuat dunia terhenyak. Setidaknya 10 orang tewas dan puluhan lainnya terluka (begitu yang saya dengar dari pemberitaan media massa) dalam serangan di atas kapal Mavi Marmara, kapal utama dari 6 kapal rombongan para relawan internasional.
Militer Israel menyerang dari helikopter dan terjun ke kapal, kemudian menembaki para relawan. Merka berdalih bahwa pihak Israel lebih dahulu mendapatkan serangan dari para relawan dan menyebabkan 4 orang tentara Israel tewas. Kabar tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya hingga saat ini, yang jelas, relawan dan aktivis kemanusiaan dalam 6 kapal tersebut tak ada yang membawa senjata yang dapat digunakan untuk menyerang Israel. Mereka hanya membawa makanan, material bangunan, dan keperluan sekolah bagi anak-anak untuk dibagikan pada rakyat di sana.
Memang, sejak terdengar kabar relawan dan aktivis kemanusiaan internasional akan menyambangi Jalur Gaza untuk mengulurkan bantuan bagi masyarakat di Gaza yang mengalami kesusahan, pemerintah Israel langsung mempersiapkan sistem penghalauan. Tenda-tenda besar segera dibangun untuk keperluan menginterogasi relawan dan aktivis yang tertangkap, dan kemudian akan langsung diusung ke bandara untuk dideportasi. Tak mau repot-repot, bagi yang menolak dideportasi akan langsung dijebloskan ke penjara, sebuah proses final yang tak dapat diganggu gugat.
Relawan dan aktivis yang bergabung dalam misi damai kemanusiaan ini terdiri dari berbagai negara dan kalangan, seperti LSM, jurnalis, diplomat, peraih nobel, bahkan orang Yahudi sendiri. Sejak keberangkatan rombongan kapal relawan dan aktivis ini dimulai, Israel telah membuat ketegangan, karena selalu mengintai dan kemudian mengepung kapal-kapal para relawan, hingga akhirnya terjadi penyerangan pada Senin pagi.
Israel telah melancarkan agresi militer di daerah perairan internasional, pada para relawan dan aktivis, yang notabene adalah rakyat sipil. Alasannya, para relawan itu tidak boleh memberi bantuan ke Gaza, karena wilayah Gaza dan perairan sekitarnya, termasuk perairan internasional di sekitarnya sedang diblokade dalam 3 tahun terakhir, dan meyakinkan bahwa di Gaza tidak terjadi krisis kemanusiaan. Bayangkan, perairan internasional pun bisa diblokade oleh Israel. Dan juga, apakah Israel sangat hebat, hingga mampu memastikan tak ada krisis kemanuisaan di Gaza, sementara rakyat Gaza sendiri langsung mempersiapkan pelabuhan mereka untuk menyambut kapal-kapal batuan dan relawan yang datang? Ini menjadi bukti nyata bahwa Israel memang telah melanggar hukum internasional.
Seharusnya ini semua bisa membuat dunia internasional bersatu dan merapat melawan segala jenis tindakan yang melanggar hukum internasional dan tidak manusiawi, yang merugikan banyak pihak. Tak ada satu negara pun yang berada di atas kuasa hukum internasional. Saya bukan ingin mengompor-ngompori orang untuk membenci Israel, hanya saja kita memang sudah seharusnya melawan kekejaman yang terjadi di zaman sekarang ini, siapapun pelakunya. Bukankah begitu? Ada yang punya komentar?
Relawan dan aktivis yang bergabung dalam misi damai kemanusiaan ini terdiri dari berbagai negara dan kalangan, seperti LSM, jurnalis, diplomat, peraih nobel, bahkan orang Yahudi sendiri. Sejak keberangkatan rombongan kapal relawan dan aktivis ini dimulai, Israel telah membuat ketegangan, karena selalu mengintai dan kemudian mengepung kapal-kapal para relawan, hingga akhirnya terjadi penyerangan pada Senin pagi.
Israel telah melancarkan agresi militer di daerah perairan internasional, pada para relawan dan aktivis, yang notabene adalah rakyat sipil. Alasannya, para relawan itu tidak boleh memberi bantuan ke Gaza, karena wilayah Gaza dan perairan sekitarnya, termasuk perairan internasional di sekitarnya sedang diblokade dalam 3 tahun terakhir, dan meyakinkan bahwa di Gaza tidak terjadi krisis kemanusiaan. Bayangkan, perairan internasional pun bisa diblokade oleh Israel. Dan juga, apakah Israel sangat hebat, hingga mampu memastikan tak ada krisis kemanuisaan di Gaza, sementara rakyat Gaza sendiri langsung mempersiapkan pelabuhan mereka untuk menyambut kapal-kapal batuan dan relawan yang datang? Ini menjadi bukti nyata bahwa Israel memang telah melanggar hukum internasional.
Seharusnya ini semua bisa membuat dunia internasional bersatu dan merapat melawan segala jenis tindakan yang melanggar hukum internasional dan tidak manusiawi, yang merugikan banyak pihak. Tak ada satu negara pun yang berada di atas kuasa hukum internasional. Saya bukan ingin mengompor-ngompori orang untuk membenci Israel, hanya saja kita memang sudah seharusnya melawan kekejaman yang terjadi di zaman sekarang ini, siapapun pelakunya. Bukankah begitu? Ada yang punya komentar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar