Senin, 31 Mei 2010

Tarzanita dari Kamboja

Anda tentu masih ingat dengan Si Manusia Hutan Tarzan bukan? Yup, kita umumnya mengenal Tarzan ini sebagai tokoh dalam buku atau film yang sudah terkenal di seantero dunia itu. Aslinya, tokoh Tarzan diciptakan pada tahun 1912 oleh Edgar Rice Burroughs (1875-1950), seorang novelis Amerika. Burroughs sangat piawai dalam melantunkan cerita dalam buku yang berjudul Tarzan of the Apes, hingga Tarzan disebut-sebut sebagai salah satu tokoh sastra paling terkenal di dunia. Oh ya, sebagai informasi, Edgar Rice Burroughs ternyata harus melalui perjuangan panjang sebelum akhirnya penerbit mau menerima tulisannya. Ia juga harus berpindah-pindah kerja demi mempertahankan hidup keluarganya yang berekonomi pas-pasan. Wah, kalau Tuan Burroughs ini masih hidup, pasti dia seneng banget ya, karyanya bisa dinikmati banyak orang.

Tapi sekarang, yang mau saya tulis di sini bukan kisah Tarzan karangan Burroughs, melainkan kisah nyata yang terjadi di Kamboja. Adalah Rochom P'ngieng, gadis 29 tahun yang pernah menghilang bersama adiknya pada tahun 1989 saat menggembala kerbau di pelosok hutan Chea Bunthoeun, sebuah daerah di Provinsi Ratanakkiri. Saat hilang, Rochom baru berusia 8 tahun. Banyak orang mengira bahwa Rochom telah tewas diterkam binatang buas di hutan.

Namun, ternyata ia ditemukan pada awal 2007 lalu oleh seorang warga desa, yang bekerja sebagai petani, sementara sang adik tak pernah diketahui keberadaannya. Ia ditemukan (atau ditangkap lebih tepatnya), ketika mencuri makanan sang petani. Petani itu kemudian memutuskan melakukan pengintaian, dan akhirnya ia menemukan sesosok tubuh bungkuk dalam keadaan telanjang. Sal Lou, sang ayah, yang berprofesi sebagai polisi mengidentifikasi gadis yang ditemukan tersebut sebagai Rochom dengan mengenali tanda bekas luka sayatan pisau di lengannya yang dimiliki Rochom ketika masih kecil.

"Ketika saya melihatnya, ia telanjang dan berjalan dalam posisi bungkuk ke depan seperti monyet. Ia kurus sekali. Ia bergetar dan meraup nasi dari tanah untuk makan. Matanya merah seperti mata harimau," ungkap Sal Lou (http://www.suaramedia.com/sejarah/ke-ajaiban-dunia/12239-gadis-kamboja-hidup-liar-belasan-tahun-di-hutan-belantara.html).



Usaha penyatuan Rochom kembali ke dalam keluarga dan lingkungan manusia dilakukan segera setelah kembalinya gadis rimba itu dari “perantauan”. Usaha tersebut juga dibantu oleh seorang anggota Psikolog Tanpa Batas, Hector Rifa, yang langsung pergi ke Kamboja karena tergugah oleh penemuan fenomenal itu. Seperti dikutip dari AFP, Hector berpendapat bahwa Rochom tak mengalami gangguan kejiwaan, hanya saja ia masih kaget dengan lingkungan manusia yang baru dijumpainya. Sampai beberapi waktu setelah ditemukan, Rochom belum bisa berbicara sepatah kata pun, baik bahasa Khmer maupun Phnang yang digunakan di sana.

Belum sempat menjalani hidup sebagai manusia normal (ia tetap lebih suka merangkak daripada berjalan, menolak berpakaian, dan telah beberapa kali berupaya kembali ke hutan, tempat ia dibesarkan), Rochom dikabarkan telah kembali menghilang dari rumah dan kabur ke belantara hutan.

Kebanyakan masyarakat di sana mengaitkan fenomena Rochom ini dengan roh-roh mistik yang menguasai hutan. Oleh karena itu, sang ayah Sal Lou saat ini sedang berupaya menyediakan sesajen untuk dipersembahkan pada penguasa hutan itu, agar putrinya bisa kembali lagi ke tengah keluarganya.

Wah, fenomena yang tidak biasa ya, kalau kisah Tarzan itu digambarkan sebagai seorang lelaki penghuni hutan, mungkin Rochom adalah Tarzanita. Semoga saja Rochom bisa ditemukan lagi dan belajar menjalani hidup layaknya manusia normal. Ada yang punya komentar?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar